Foto: Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin.
LOMBOK TIMUR Bumigoramedia.com – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menegaskan bahwa Kabupaten Lombok Timur memiliki tantangan besar sebagai daerah dengan wilayah terluas dan jumlah penduduk terbanyak di Nusa Tenggara Barat, yakni mencapai 1.452.000 jiwa. Dalam berbagai kebijakan pembangunan, Pemerintah Daerah,menempatkan penanganan stunting dan kesehatan ibu-anak sebagai prioritas utama.
Data yang dihimpun menunjukkan angka kematian ibu dan anak masih menjadi perhatian serius. Pada tahun 2024 tercatat 24 ibu dan 157 anak meninggal dunia, sementara hingga pertengahan tahun 2025 ini sudah ada 8 kematian ibu dan 69 anak. "Ini menjadi catatan penting yang harus kami tekan, karena menyangkut masa depan generasi," tegas Bupati, Senin (7/7/2025).
Di sisi lain, Lotim tidak kekurangan dalam hal ketersediaan bahan pangan. Untuk kebutuhan sayur-mayur dan ikan, daerah ini mengalami surplus, bahkan hasil perikanan dikirim hingga ke Jember. Tak hanya itu, beras dari Lotim juga menjadi penyangga pangan nasional karena stok yang sangat melimpah.
Mendukung program nasional 100 dapur sehat, Bupati menyebutkan bahwa apabila semua dapur berfungsi, maka setiap anak didik di Lotim akan tumbuh sehat dan cerdas. Namun, ia menyoroti kendala di lapangan, di mana sejumlah dapur yang telah dibangun sejak Januari belum beroperasi. "Hal ini, tentu mempengaruhi kepercayaan penyelenggara, terutama karena harga bahan makanan omprengan yang bervariasi dan tidak menentu", ucapnya.
Sebagai solusi, Pemda menggandeng dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola kebutuhan sembako dan air mineral. Bupati menegaskan bahwa sepanjang lokasi dapur berada atas nama Pemda, maka semua proses akan dijamin berjalan lancar dan aman, di manapun lokasinya. "Kepastian ini penting untuk menjamin kelangsungan dan keberhasilan program yang menyentuh langsung masyarakat," tegasnya kembali. (*)
0 Komentar