Breaking News

HAZA: Isu Pencoretan Nama Itu Hoax, Saya Tetap Maju Pileg Wakili Partai Golkar

H. Zainal Abidin, Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur Dari Partai Golongan Karya.

LOMBOKTIMUR.Bumigoramedia.com - Desas-desus pengkerdilan dan pembunuhan karakter para calon legislatif tahun 2024 mendatang, adalah hal yang wajar, menjelang pileg.

Bentuk politik yang masuk kategori black champaign, kata H. Zainal Abidin (HAZA) adalah cara manuver politik yang tidak sehat.

"Isu pencoretan nama saya itu adalah hoax, dan in shaa Alloh saya tetap dengan niat tulus ikhlas maju mewakili kaum Millenial," katanya, Selasa, (04/04/2023) di Selong.

Bagi HAZA, isu politik yang mendiskreditkan dirinya, semakin menambah keyakinan nya untuk melanggeng ke gedung kebon raja Lombok Timur.

Apalagi melihat prestasinya di bidang politik, seperti menjadi Pengurus Harian Partai Golkar sejak Ketua DPD Golkar Drs. Syamsuddin Ghahtan menjabat sebagai pengurus harian partai Golkar( Wakil Sekertaris), ketua AMPG Kabupaten Lombok Timur, dan Wakil Ketua Pengabdian Masyarakat DPD Golkar Kabupaten Lombok Timur.

Bukan hanya itu, tercatat 15 tahun menjadi Pengurus Harian DPD Golkar Kabupaten Lombok Timur dan sekarang menjadi Fungsionaris Partai Golkar DPD Golkar Kabupaten Lombok Timur dan DPD Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat serta selalu ambil bagian sebagai tim pemenangan pemilukada.

Perekrutan seorang calon legislatif dari sebuah partai, katanya, terutama partai besar seperti Golkar, sangat prosedural sesuai AD/ART Partai.

Kalaupun ada isu miring, kata dia, baik itu berasal dari dalam partai dan lebih-lebih luar partai, tentu sangat-sangat disayangkan.

"Lagi pula mereka harus perlu banyak belajar, pencitraan kepada rakyat sebagai pemilih suara, tidak baik dengan saling menjatuhkan, baik secara humanis maupun secara agama," katanya.

Silaturrahmi dengan masyarakat pemilih, menurut HAZA, adalah kewajiban moral, sehingga kita memahami aspirasi masyarakat yang kita wakili, hingga masyarakat sendiri memiliki wakilnya di parlemen.

"Sebagai calon wakil rakyat, harus tetap mengutamakan kepentingan rakyat, sebab siapa lagi yang diharapkan untuk menyampaikan setiap aspirasi dari rakyat, kecuali mereka yang merasa punya wakil," tutupnya. (BM)

0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia