Breaking News

Melalui PT NPK dan IPB, Lotim Akan Menjadi Tempat Budi Daya Cumi-Cumi

Fokus Group Diskusi Tentang Budi Daya Cumi- Cumi di Hotel Syariah, Selong, Kabupaten Lombok Timur.

LOMBOKTIMUR.Bumigoramedia.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan PT Natural Prima Kultur (NPK) melakukan Fokus Group Diskusi Atraktor Portable Cumi - cumi serta Budidaya yang terintegritas dan berkelanjutan.

Atraktor ini dapat digunakan sebagai tempat cumi-cumi melepaskan telurnya, lalu telur-telur tersebut menempel pada Atraktor sampai pada akhirnya menetas," kata Prof Dr Mulyono S. Baskoro, di hotel syariah Lombok, pada Jumat (02/11/2022).

Laporan Ketua tim pengusul dari pihak Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof dr Mulyono S Baskoro menyampaikan Atraktor Portable ini merupakan kali pertama dilakukan di Indonesia. Mengingat sumber daya yang ada di Lombok Timur, sangat potensial  pertama belum dilakukan di Indonesia, sumber daya di Lotim ini sangat potensial. Justru itu, pihaknya akan fokus pada perikanan yakni dalam pengembangan Budi daya Cumi - cumi atau cephalopoda.

"Lombok Timur ini memiliki sumberdaya yang cukup potensial dalam budidaya Cumi-cumi, justru itu kita akan fokus pada perikanannya yakni pada Budi daya cumi-cumi," terang Mulyono.

Atraktor cumi - cumi menurut Mulyono, berasal dari Negara Jepang pada tahun 2002, namun program ini mulai di laksanakan penelitiannya pada tahun 2006. Memanfaatkan tingkah laku dari cumi-cumi, dimana cumi-cumi di dalam air memilih menempelkan telurnya pada substrat benda- benda yang menggantung dengan lingkungan yang remang - remang.

Kegiatan ini menurut Mulyono, telah dilakukan dari sejak di lakukannya survei lokasi yakni pada tanggal 27 - 28 Agustus 2022. Hingga pelaksanaan fokus diskusi tahap satu pada tanggal 16 September 2022. Tahapan selanjutnya yakni pembuatan Atraktor dan pemasangannya pada tanggal 4 Oktober 2022 dan selanjutnya proses penenggelaman Atraktor, pasangan keramba apung.

"Jika proyek ini berjalan dengan baik, tentu akan bernilai ekonomis yang sangat tinggi, dan ini peluang yang sangat bagus dalam menarik minat masyarakat terutama dalam pengembangan perekonomian," katanya.

Dengan demikian lanjut dia, Pada program awal ini, akan terfokus pada dua tempat, yakni di Labuhan Haji dan Tanjung Luar di kabupatenombok Timur ini. Seterusnya akan dimulai pada akhir Desember 2022 dan semua logistik sebagai keperluan lengkap dan berjalan dengan baik, tinggal menunggu satu sesi lagi, menunggu cumi-cuminya bertelur.

"Teknologi ini tergantung dari Attitude dalam memperlakukan telur cumi-cumi itu sendiri dan jadi harus bersabar dan tidak bisa dipaksakan atau dipercepat," tambahnya.

Lanjut Mulyono, Proses bertelurnya cumi- cumi di suatu daerah tentu berbeda - beda. semisal di daerah Bangka Belitung, bertelur pada bulan november, Proses penetasan pun sampai 3 bulan kedepan. Jadi hal ini merupakan hal yang pertama jika berhasilnya akan dijual ke PT NPK sebagai pengepulnya dan akan dikembangkan kembali begitu seterusnya," ujarnya.

Ditempat yang sama, pihak PT NPK, Wiliam Sutioso, selaku Direktur menyampaikan bahwa dunia usaha hingga saat ini masih terus berkembang pesat dan mulai meningkat.

"Jadi pada saat IPB sebagai universitas yang mengkhususkan diri dalam penelitian, apa yang kita kerjakan saat ini diharapkan bisa menjadi kontribusi bagi swadaya pangan. Melalui cumi-cumi ini akan bersinergi dengan 5 unsur demi suksesnya program ini," tegasnya.

Kolaborasi tersebut kata Direktur itu, akan berjalan dengan mencakup 5 unsur. Akan berkolaborasi dengan dunia usaha pemerintah sebagai regulator, masyarakat, akademisi sebagai inovator, media," paparnya.

Mudahan program ini kedepan  berhasil dan menjadi impian masa depan, sumber mata pencaharian masyarakat pesisir. Jika hasil budidaya Cumi - cumi ini dengan berhasil dengan ukuran besar, maka hasil yang di dapat pula semakin besar. Justru itu, ia mengharapkan penerapan teknologi dapat memberikan hasil yang maksimal hingga ketahanan pangan, keamanan pangan, dan ketahanan sumberdaya alam dapat dirasakan masyarakat.

Diharapkan kepada semua yang menghadiri acara tersebut dapat berkolaborasi dengan baik, kerjasama yang intens agar budidaya tersebut kedepannya menjadi budidaya yang menghasilkan.

"Bila perlu jadikan Lombok Timur ini menjadi Daerah Cumi dengan hasil budidayanya. Bila perlu menjadi kampung Cumi - cumi meski proyek ujicoba banyak lika-likunya dan rintangan. Sehingga diperlukan kesabaran dan ketekunan," harapnya. (BM)

0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia