LOMBOKTIMUR.Bumigoramedia.com - Senin, (12/09/2022). Aksi Demo Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani atas penolakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merupakan kebijakan pemerintah pusat, kembali dilakukan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur.
Dalam aksi unjuk rasa itu, orator menyampaikan sebuah puisi sedih sebagai salah satu bentu aspirasi dan tuntutan kepada Dewan. Puisi ini bertujuan mengetuk dan menyentuh perasaan pemerintah pusat yang telah menaikkan harga BBM.
Inilah Puisi yang disampaikan oleh Fani Indriani, Mahasiswi UGR."Tikus berdasi"
Wahai tuan,,,
Kami memberimu takhta
Kami memberimu segenap rasa percaya
Berharap kau mampu memberi terang bukan kegelapan yang suram
Namun harapan adalah harapan, yang hanya kau hampakan
Wahai tuan,,,
Keringat orang tua kami terus bercucuran dengan harapan, mampu memberi kami kehidupan.
Apa yang bisa kami harapkan jika kau menghancurkan kehidupan.
Apa tak terdengar suara kami yang terus merintih melihat harga BBM melambung tinggi.
Kenaikan harga bahan pokok yang tidak bisa kau atasi.
Wahai tuan,,
Hidup kami sudah lama hambar tak terasa dan selalu kau abaikan
Tak bisakah kau memberi warna dan bukan luka
Wahai tuan,,
Tunduklah pandangan, lihat kami yang merintih kesakitan menjalani kehidupan
Tak adakah rasa kasihan yang bisa kau gambarkan
Rasa sakit yang bisa kau rasakan
Bukan kah kau adalah lentera kami untuk mencapai keadilan?
Apakah tidak ada lagi harapan bagi keadilan, bukankah engkau adalah orang pilihan
Wahai tuan,,
Apakah tahta mampu membuat mu nyaman.
Tapi kenapa kami kau lupakan
Nyatanya kursi dan permadani mampu membuatmu hilang ingatan, dengan janji-janji manis yang selalu kau tebar
Wahai tuan,,
Lekaslah sadar karena kami hanya bisa mengharap pada tuhan. (BM)
0 Komentar