LOTIM BumiGoraMedia.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Hamzanwadi (UNHAM) merupakan salah satu yang terpilih dari ribuan usulan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Kemendikbud.
Program melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dihajatkan dalam rangka turut serta memajukan masyarakat desa yang diinisiasi mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Wakil Rektor Universitas Hamzanwadi Bidang Kemahasiswa Dr. H. Musifuddin, M.Pd mengatakan, keberhasilan mahasiswa dalam menjemput program ini patut diapresiasi, karena tidak banyak mahasiswa meraih dan mendapatkan peluang seperti ini.
PHBD merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau BEM guna menumbuhkan rasa peduli kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
"Melalui kegitan PHP2D yang dilaksanakan di dua desa yakni Pringgasela dan Pringgasela Selatan, kita berharap program ini terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat," papar Musifiluddin, Selasa (23/2021) saat membuka kegiatan.
Musif menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran mahasiswa di masyarakat sebelum mereka lulus. Konsep pembelajaran abad 21 di perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skills dan hard skills mahasiswa.
Selain itu, mampu membangkitkan, menumbuhkan, dan mengembangkan kedua dimensi keterampilan tersebut. Soft skills mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui tugas atau program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Sehubungan dengan itu, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Dikti Kemdikbud memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun membangun desa melalui PHP2D," papar Musif yang juga Ketua ABKIN NTB itu.
Sementara Dosen Pendamping Lapangan Ahmad Rasidi menyebutkan, BEM Fakultas MIPA Universitas Hamzanwadi mengusung tema melestarikan budaya tenun daerah melalui regenerasi muda berbasis lapak tur yang berpusat di Desa Pringgasela dan Desa Pringgasela Selatan Kecamatan Pringgasela Lombok Timur NTB.
Diambilnya 2 desa tersebut sebagai tempat pusat kegiatan dilatarbelakangi oleh semakin menipisnya ketertarikan masyarakat pada produk lokal yang berkualitas tinggi berupa produk kain tenun.
"Dengan dilatarbelakangi kondisi tersebut, tim mahasiswa mengambil peran dengan melaksanakan kegiatan untuk melestarikan budaya tenun tersebut dengan menggandeng dua lembaga lokal yakni Nina Penenun dan Pringgasela Literasi sebagai mitra dalam kegiatannya," kata Rasidi.
Ia menegaskan, kegiatan seperti ini bukan saja tanggung jawab lembaga pendidikan formal, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen baik dari pemangku kebijakan sampai dengan masyarakat dan harus disertai dengan kerjasama dan komunikasi yang baik.
Jika tidak merasa memiliki produk sendiri, maka tinggal menunggu waktu budaya tersebut akan punah dan bahkan akan hilang. Oleh karena itu kegiatan mahasiswa ini sangat penting Terutama untuk pengembangan budaya daerah.
Hadiri dalam kesempatan itu beberapa dinas terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur dan Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Timur.
Selain itu, kegiatan pembukaan dihadiri juga oleh beberapa elemen desa seperti Kepala desa Pringgasela dan Kepala Desa Pringgasela Selatan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) kedua desa mitra pelaksanaan kegiatan. (BM -Qie)
0 Komentar