Breaking News

Meski ENGINE Rusak, Megaphone Pun Jadi Untuk Orasi Tuntut Copot Kepala Dinas Pertanian

LOTIM BumiGiraMedia.com - Meski Engin pasilitas untuk melakukan aksi  tuntut Copot Kepala Dinas Pertanian rusak, tak membuat surut semangat sang orator ulung Muhrim Rajasa untuk mengajak para pihaknya agar tetap semangat dan bersabar. Al hasil seketika tiba tiba Engin atau Generator yang dibawanya atas mobil sebagai alat pembangkit listrik mendadak mati hingga kini tak satupun pihaknya yang tau dari sebab akibat kejadian tersebut.
Orasi Ketua Gerakan Serjana Membangun Desa Kabupaten Lombok Timur, Muhrim Rajasa di Depan Kantor Dinas Pertanian.

Namun kata Muhrim Rajasa yang juga sebagai ketua Gerakan Serjana Membangun Desa (GSMD), tak menjadi soal. Megaphon pun jadi untuk menyalurkan suara tentang keadilan Rakyat petani Lombok Timur. Mengingat mayoritas di lotim adalah petani dan petani merupakan pendukung utama dalam menjaga ketahanan pangan, dan menjaga pangan adalah misi presiden Republik Indonesia.

"Kita di Lotim ini adalah mayoritas petani, maka petani sangat penting dijaga dan barang tentu petani juga tidak bisa di sepelekan dalam perhatian, baik dalam pembangunan dan infrastruktur lainnya," ujar dia pada Senin (10/05/2921).

Se indonesia hanya kabupaten Lombok Timur yang tidak mendapatkan bantuan benih padi, itu artinya leletnya usulan Dinas pertanian pada pemerintah pusat. Tidak hanya itu lanjut Muhrim dalam Orasi tersebut, petani jugak menangis terkait dengan pupuk bersubsidi. Dari tahun 2019 hingga 2021 DBHCHT tidak dibagikan lagi kepada petani, kenapa tidak dijelaskan kemana arahnya.
"Pihak pertanian kurang kontrol terhadap persoalan yang di alami para petani sehingga menyebabkan demikian, apalagi berbicara tembakau sudah tentu jugak dengan kelakuan ini yang membuat petani mengalami kerugian. Tidak maksimal keberpihakan dinas pertanian terhadap petani, padahal Dinas pertanian banyak ruangnya untuk mengontrol," kesalnya.

Ditegaskannya bahwa sepanjang pemerintahan SUKMA petani banyak mengalami jeritan hingga tangisan akibat lelet dinas pertanian tersebut dan berdampak pada memalukan Bupati dan Wakil Bupati itu sendiri.

"Untuk itu, dimna pada sisa jabatan ini Bupati dan Wakil Bupati untuk segera mengambil sikap, untuk mencopot pejabat terkait tersebut agar tidak lagi para petani alami pengalaman yang merugikan. Gagal panen dan kelangkaan pupuk bikin petani menjerit, copot Kabid PSP pada Dinas Pertanian...!," Teriaknya di depan kantor Dinas pertanian itu.

Ia menuntut mendesak Bupati dan wakilnya untuk segera mengevaluasi  kinerja pejabat Dinas pertanian seperti Kabid PSP, Kabid penyuluhan, dan Kabid perkebunan. Atau segera mencopot kepala bidang tersebut, karena sudah 3 tahun masa jabatan Bupati dan wakil Bupati namun belum ada hasil yang nyata yang bisa membanggakan petani, bahkan setiap tahun petani mengais. (BM) 

0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia