Breaking News

LSM KASTA NTB Mengutuk Pernyataan KADIS Perindag Soal Kelangkaan LPG di Sebabkan PMI

Di bayangkan kalau statement Kepala Dinas Perindag mengatakan, "Kabupaten Lombok Timur menaruh perhatian penting kepada para PMI, karena mereka secara tidak langsung menyumbang pendapatan atau yang biasa di sebut Remitansi, hususnya di daerah Kabupaten Lombok Timur ini, maka, mereka harus mendapatkan perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki." Tapi ini ternyata hanya sekedar bayangan aja.
FOTO: Sekertaris LSM KASTA NTB, Hasan Gauk.

LOTIM BumiGoraMedia.com - LSM KASTA NTB yang dalam hal ini Hasan Gauk sebagai Sekertaris mengatakan kepada media di Selong pada Kamis,(01/04/2021) bahwa Kepala Dinas yang berlatar belakang pendidikan tersebut  seharusnya jauh lebih mudah dalam menyampaikan komunikasi, bukan malah membuat masyarakat merasa resah dan  tersakiti atas apa yang diucapkannya di beberapa Media itu.

"kelangkaan LPG 3 KG di sebabkan oleh kepulangan Pekerja Migran Indonesia di Lombok Timur." Saya Mengutuk Pernyataan Kadis tersebut karna tentu sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, atas kegagalan kinerja Hj  Masnan S.Pd selaku Kadis Perindustrian adalah satu di antara banyak model pejabat yang kerap mencari tumbal atas ketidakmampuan dalam mengelola kinerja yang diempunya. 

Seharusnya, kinerja mereka juga dipantau lewat pernyataan, sikap dan kinerjanya. Para pejabat daerah yang tidak mampu mempresentasikan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati menjadi catatan penting untuk menindaklanjuti kinerja mereka dengan cara; Menonjobkan mereka sebagai sangsi sosial atas ketidak mampuan mereka menjalankan tugas dengan baik. 

Hasan Gauk Selaku LSM KASTA NTB meminta, Kadis Perindustrian untuk segera melakukan permintaan maaf kepada masyarakat Lombok Timur terutama kepada seluruh PMI. Kelangkaan LPG di Kabupeten ini disebabkan karena ketidak mampuan Kadis Perindustrian sendiri melakukan kontrol pasar, mengatasi  oknum-oknum nakal yang sengaja menimbun sehingga terjadinya kelangkaan LPG. "Jangan malah melakukan logical fallacy atau sesat pikir. Cukuplah Kadis Perindustrian yang melakukan kesalahan ini. Saya doakan, semoga ini yang pertama dan terakhir bagi penjabat di Lombok Timur," tegasnya. 


Dikatakan, jika Kadis kerjanya hanya bisa menyalahkan, mengkambing hitamkan, baiknya di nonjobkan saja, dari pada memberikan jabatan pada orang yang tidak paham atas apa yang seharusnya mereka lakukan. "Bagi saya, ini penghinaan yang jauh lebih besar terhadap atasan. Diberikan jabatan, tapi tidak tahu menahu tentang program yang harus mereka lakukan. Kalau hanya mencari pembenaran atas ketidakpahaman yang akhirnya menyudutkan para pejuang devisa Negara atas kegagalan kinerja, maka baiknya mundur saja," kesalnya. 

Hasan Gauk sebagai Putra Wilayah Selatan Lotim ini menegaskan kembali, "Para PMI kita seharusnya disambut dengan baik, selain menjelang bulan Ramadhan, juga karena situasi yang mengharuskan mereka pulang. Pandemi Covid-19 masih menjadi musuh bersama, atau memang, Kadis Masnan mengharapkan para tenaga kerja kita meninggal dunia di negara-negara tempat mereka bekerja? Ini bisa jadi kalau kita bedah dari statemen yang seolah-olah para PMI yang pulang kampung adalah beban daerah. Dan ini sudah sangat kelewatan," tutupnya. (Man) 


0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia