Breaking News

HEARING, KPPM Nilai Pasar Masbagik Selatan Mati Suri

LOTIM BumiGoraMedia.com - Pasar Higenis Masbagik Selatan dinilai mati suri dan selalu sepi pengunjung, para pedagang yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Pasar Masbagik (KPPM) melakukan Hearing bersama instansi Pemerintah terkait, hadir pula dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Dinas Perdagangan, Bapenda, pihak Hukum, Komisi lll DPRD, Formabes, Fosilmas, dan para pedagang, bertempat di Kantor DPRD Kab. Lombok Timur pada Senin, (12/04/21).
Hearing terkait Pasar Masbagik Selatan di Kantor DPRD Kabupaten Lombok Timur.( FOTO: BM)


Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan setelah dulu pertemuan dilaksanakan di Dinas Perdagangan namun tak kunjung terealisasi aspirasi dari para pedagang, kemedian dilanjutkan ke DPRD Kab. Lombok Timur guna menemukan jalan tengah terhadap persoalan yang ada. Tujuan dilaksanakannya hearing ini untuk mempertimbangkan harga sewa ruko di Pasar Masbagik yang dinilai mencekik para pedagang terlebih dimasa pandemi sekarang.

Harapannya pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Perdagangan mampu menekan harga sewa sehingga para pedagang bisa menjangkau harga sesuai dari penghasilan, disebutkan juga bahwa harga sewa ruko sebesar 11.3 juta per lokal, dan untuk yang di depan menghadap jalan 7.5 juta pe lokal selama satu tahun. Dari total 35 ruko yang ada hanya 11 ruko yang terisi oleh para pedagang, ini dikarenakan dari banyaknya para pedagang yang ingin menyewa ruko mengangap sewanya terlalu mahal. 
Sementara itu perwakilan pedagang dalam hal ini Yus mengatakan "Pasar ini mati suri, terkadang pasar Masbagik ini tidak tentu oprasionalnya sehingga kecil kemungkinan para pedagang mendapatkan untung, selain itu juga bangunan fisik pasar ini kondisinya sangat hancur dan membahayakan, ini dikhawatirkan beresiko kepada para pedagang." tegasnya

Lebih lanjut Yus menyampaikan, "Struktur pengurus pasar yang belum jelas, sehingga ada pemungutan liar yang terjadi namun itu semua tetap kami penuhi, sedangkan fasilitas yang diberikan tidak ada. Neraca penghasilan kita hitung dalam per tahun, tapi ternyata sebelum kita buat neraca penghasilan kita sudah jauh dari kata cukup, tapi kami sebagai masyarakat Masbagik harus tetap menghidupkan pasar lama masbagik karena itu warisan dari nenek moyang,  dan untuk membangkitkan perekonomian khususnya di Masbagik," tambahnya.

Sematara itu, salah satu dari pihak Dinas Perdagangan Lotim menyampaikan terkait tarif memang sudah beberapa kali mengalami penurunan terkait sewa ruko memang benar dan aturan tersebut sudah tertuang dalam SK Bupati. 

"Pada saat kampaye bupati memang menyampaikan menyangkut retribusi pelayanan pasar akan diturunkan sampai 50% dan itu sudah terealisasi sebagai janji kampanye. Di sisi lain tahun ini pihaknya diberikan terget PAD yang harus dihasilkan dari pelayanan pasar  sebesar 15,2 M, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 8 M. Sebagai gambaran tahun lalu target  PAD sebesar 250 juta untuk pasar Masbagik lama, sedangkan realisasinya hanya 66% tahun ini target hingga 300 juta karena target PAD juga naik." Ujarnya.

Pihaknya juga terus berupaya untuk tetap menghidupkan Pasar Masbagik, dan sudah direncanakan akan dibangun sebagai Pasar Kuliner guna menarik pengunjung. Namun untuk saat ini pihak Disdag dengan Bapenda akan melakukan kajian terlebih dahulu kurang lebih selama dua pekan guna merealisasi aspirasi tersebut. (BM-Gus)

0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia