Breaking News

Cinta Yang Tak Pernah Hilang Pada Rasa, Limpah Lah Kasih Sayang

Oleh: Sang Platuk


BumiGoraMedia.com - Beragam perasaan pastinya dirasakan semua orang dalam menjalani hidup. Satu diantaranya yang tak pernah hilang pada rasa adalah cinta. Cinta adalah akhir dari perjalnan cinta yang mana membembutuhkan penantian dan usaha keras seseorang berujung indah selama sungguh-sungguh dalam menjalani prosesnya.
"Cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Cinta adalah suatu kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. ... Salah satu esensi dari cinta adalah adanya kreativitas dalam diri seseorang, terutama dalam aspek memberi dan bukan hanya menerima." Kata R.

Di sisi lain, Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah oleh limpahan kasih sayang Allah kepada hambanya. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)

Tak habis habis soal cinta, Dalam ilmu tasawuf cinta merupakan penghubung atau pengikat antara manusia dengan Tuhan-Nya. Jadi cinta ialah pengikat, penghubung, laluan, tangga naik menuju Tauhid. Di mana saja cinta menjelaskan bahwa tujuan hanya satu, yaitu kemutlakan dan kebenaran yang Haqq.

Namun cinta jugak butuh Cinta seperti halnya harapan Cinta "Saat itu akan kukatakan padamu…
Ketika perasaan cinta itu datang. Bukanlah tentang bagaimana aku memandang wajahmu, namun aku melihat kau dan aku berjalan ke arah yang sama. Aku sadar bahwa aku tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan butuh seseorang untuk berjalan disisiku, saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya.

Ternyata Ar-Rahman yang kita baca sehari-hari memiliki arti yang mirip dengan Ar-Rahim. Ar-Rahman berarti pengasih sedangkan Ar-Rahim berarti penyayang. ... Pertama, kata Ar-Rahman merupakan wujud kasih sayang Allah terhadap semua hamba-Nya ketika di dunia baik yang beriman maupun yang tidak.

"Cintak yang tak pernah habis." 

Dalam mu'amaalah, cinta adalah akulturasi dari dua rasa, dua insan manusia yang saling mencintai dan menyayangi. Meski begitu, sebelum menjalankan prosesi percintaan, para pecinta harus mampu menjelaskan makna cinta lebih dalam dari orang kebanyakan. Apakah cinta itu saling melengkapi atau saling memantaskan. 

Jika cinta bermakna saling melengkapi, sifat manusia adalah tidak kekal, mati pada waktunya. Jika pecinta memaknakannya demikian, ketika tiba waktunya salah satu saling mendahului menemui sang Maha cinta, maka akan dirasakan ada sesuatu yang hilang dalam diri sang pecinta. Mereka akan merasakan kehilangan belahan jiwa yang telah melengkapi hidupnya. 

Berbeda dengan sebelumnya, jika hakikat cinta adalah saling memantaskan. Ketika salah seorang mendahului cintanya di bumi untuk menemui sang Maha cinta di ARSYI, maka ia tidak akan merasakan berat hati untuk melepaskannya. Justru cinta sesungguhnya adalah menemui sang pembolak - balik hati untuk memantapkan cintanya yang ada di bumi. 

"Cinta tidak pernah memberikan intimidasi bagi setiap orang. Ia laksana semangat, motivasi dan selalu memberikan harapan. Cinta tidak pernah datang dengan maksud yang jahat, hanya waktu yang kadangkala tidak tepat," tambah Firman.

Jika Tuhan sang Maha cinta mengungkapkan, "jika ada yang menanyakan keberadaan Ku, katakan pada mereka bahwa Aku itu dekat." 

Firman juga mengatakan, "jika ada yang menanyakan siapa aku dan darimana asal ku, ceritakan saja pada mereka bahwa aku adalah masa depan mu dan berasal dari doa - doa baik masa lalu mu."

Jalaluddin Rumi pernah mengatakan, "cinta ibarat merpati putih. Mengemis untuk dimiliki namun menolak untuk disakiti."

R & F Malam Jum'at, 26 Maret 2021.

0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia