LOTIM BumiGoraMedia.com - Ditemui media seusai rapat Paripurna bersama DPRD, Sekertaris Daerah (SEKDA) Kabupataen Lombok Timur M Juaini Taofik menyampaikan bahwa, melihat Perda-Perda yang dihasilkan secara bersama ini mulai dari berbagai tema seperti penegakan Pendapatan Daerah (PAD), ada juga terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan lain lain.
Ada hal yang menarik dan yang ditunggu-tunggu juga menurut ungkapan SEKDA Lotim tersebut, yaitu perubahan RTRW. Tentu yang mengacu pada UU CIPTAKER yang berlaku sekarang ini, artinya bahwa pihaknya pernah mengatakan kepada para invesmen.
"Tentu standartnya itu adalah RTRW, memang ada beberapa pengecualian misalnya dari PERMENDAGRI yang mengatur tentang usaha-usaha yang bersifat prioritas itu dikecualikan, namun pihaknya tetap akan mengakomodir di dalam, mumpung kita mengalami perubahan tentu dengan teori-teori lingkungan yang ada," ujarnya Pada Jum'at, (26/02/2021).
Dirinya juga menambahkan terkait perubahan nama tentang prusahaan daerah yang sekarang menjadi perseroan daerah, "mungkin ini mengacu supaya perusahaan daerah kita ini lebih mandiri lagi ke depan, tapi memang bagaimapun kita ingin mendorong prusahaan daerah kita ini juga lebih kepada sosial bisnis," tambahnya.
Dikatakannya juga, terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang pada tahun 2020 fokusnya pada sektor infrastruktur namun kini ada perubahan capaian dikarenakan kondisi pandemi yang berdampak juga pada sektor ekonomi dan sektor yang lain.
"Kita tidak pernah tau bakalan ada pandemi seperti ini, jadi dulu ketika penyusunan RPJMD capainya mungkin ada perubahan dan penyesuaian," tukasnya.
Ia mengakui bahwa ada penurunan dari 10% menjadi 4% terkait rasionalisasi keuangan yang menghilangkan sumber pendanaan daerah, yang pasti banyak yang menjadi korban baik itu sektor ekonomi dan social. Capaian-capaian inilah yang akan kita sesuaikan ke depan. Tutup sekda muda yang berprestasi itu (Gus).
0 Komentar