Breaking News

Membangun Sumberdaya Manusia Pasca Gempa Dengan Literasi Membaca

BumiGoraMedia KLU - Literasi membaca Indonesia sampai saat ini sangat memprihatinkan. Menurut penelitian dari UNESCO, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah tentang literasi membaca. Dari 1.000 orang penduduk Indonesia, hanya 1 orang yang sering membaca buku. 
Foto Siswa Siswi SD 6 KLU Sedang membaca.

Hal ini juga di ungkapkan oleh Central Connecticut State Univesity ketika mengadakan riset pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan berada pada peringkat ke - 60 dari 61 negara. Indonesia di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Tentunya ini sudah tidak bisa kita anggap remeh. Padahal, Indonesia sampai saat ini merupakan pemakai gadget terbesar ke empat setengah China, India dan Amerika Serikat dengan estimasi penggunaan gadget perhari sampai 9 jam. 

Karena permasalahan inilah, pemerintah melalui lembaga terkait melakukan banyak program untuk menunjang permalasahan tersebut. Mulai dengan membantu masyarakat yang memiliki taman baca, membangun perpustakaan disetiap kota dan kabupaten bahkan sampai pelosok desa. Dan itu jug dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara.

Setelah di luluh lantakkan oleh Gempa Bumi pada tahun 2018 lalu, Kabupaten Lombok Utara sampai saat sedang berbenah. Banyak bangunan sekolah dan masjid sudah mulai diperbaiki,di samping membangun rumah Gempa dan memperbaiki pasar untuk masyarakat.

Sebagai contoh, kegiatan meningkatkan minat baca siswa dan masyarakat yang dilakukan Pemda Kabupaten Lombok Utara melalui Perpustakaan Daerah (Pusda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) di Sekolah Dasar Negari 6 Ganggelang Kecamatan Gangga. 

Siswa yang di jumpai oleh petugas perpustakaan pada saat itu, langsung berebutan untuk meminjam dan membaca buku. Dengan buku dan armada yang seadanya, pusda mencoba maksimal untuk melayani masyarakat. 

Menurut penuturan dari Kahar yang merupakan salah satu petugas Pusda mengungkapkan, " hanya ada dua mobil armada yang kita pakai setiap harinya melayani masyarakat. Namun dengan begitu, kita mencoba maksimal membantu dan melayani masyarakat," ungkapnya saat melayani siswa - siswi di SDN 6 Ganggelang pada Senin, (25/1/2021). 

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa sekipun minggu libur, tak jarang selalu di minta oleh masyarakat untuk mengunjungi mereka yang ingin membaca. Bahkan dalam sehari, mereka juga sering mengunjungi dua tempat. 

" Begitu baik respon masyarakat," tuturnya. 

Meskipun bangunan sekolah masih pada tahap perbaikan akibat gempa tahun 2018 lalu, para siswa rela membaca di luar ruangan. Bahkan ada yang sampai membaca di pinggir taman depan kelas mereka. 

" Hal itulah yang membuat kami termotivasi untuk terus berjuang menuntaskan buta aksara dan meningkatkan minat baca," tutupnya kepada awak media ini.(firman)

0 Komentar

© Copyright 2022 - BumigoraMedia